Bhineka satu
Image default
Ekonomi

Visioner dalam Bisnis

Prof.Rasyid Masri
( Akademisi dan Pebisnis )

Rasulullah SAW, seorang pebisnis yang visioner, karena dalam berdagang beliau tidak sekedar memburu keuntungan materi semata yang bersifat jangka pendek tapi beliau meletakan gagasan besar dengan target keuntungan kebahagiaan di akhirat yang abadi, maka bisnis dapat dikatakan aktivitas ibadah yang berbuah materi dan pahala.
Maka bukan hal baru bagi pembaca, mendengar bahwa seorang pebisnis yang sukses mereka yang memiliki visi menjangkau ke masa depan, maka tidak apa, kita berhipotesis bahwa sulit seorang pebisnis atau pedagang bisa sukses tanpa visi, memasang target capaian keuntungan sebab visi menjadi kekuatan semangat berkompetisi.
Dalam buku 88 strategi bisnis Ala Rasulullah yang tak pernah rugi “ dikutip dari buku Malahayati dengan judul “Rahasia sukses bisnis Rasulullah di jelaskan “ bahwa ada 4 paradigma landasan para pebisnis dan wirausaha sukses yang masuk kategori visioner :
1. Kalau mau jadi pebisnis atau berwirausaha harus memiliki naluri bisnis yang tajam, kecerdasan memprediksi kemungkinan setiap perubahan kini dan ke masa depan dalam artian seorang entrepreneur harus kaya ide ide baru, dan sensitif, peka terhadap perubahan dan mampu melihat peluang dan menjaga kepuasan pelanggan.
2. Bersifat fleksibilitas , yakni kecakapan seseorang dalam kemampuan beradaptasi, menyesuaikan keadaan lingkungan kerja, tak pernah puas dalam arti terus berinovasi dan berkreasi karena kekuatan bisnis itu ada pada kreatifitas .
3. Rule of the game, ini juga mengarah pada kemampuan bermanuver, berinovasi dan melakukan ekspansi usaha menciptakan hal hal baru sehingga selalu menghadirkan sesuatu yang baru sehingga konsumen selalu mendorong rasa ingin tahu dan penasaran dengan produk atau hasil kreasi baru.
4. Cakap menangkap peluang dan bermain di lorong sempit, artinya dibutuhkan kecepatan, istilah penulis “di pikir malamnya di kerja paginya “ kalau tidak kerja cerdas jangan mengharap berhasil dalam berkompetisi, tentu beda jauh dengan gaya berpikir pegawa negeri. (ASN) kerja tak kerja gaji tetap utuh,( setiap bulan ) tidak banyak tapi cukup, sehingga banyak ASN yang bermasa bodoh” sebab banyak yang berpikir ‘ orang rajin, kreatif dan orang malas , kurang di disiplin penghasilan gaji tetap sama , hadir dan tidak hadir pembagian sama, jauh beda dengan dunia bisnis sangat ditentukan oleh visi dan kreativitas,semangat kerja keras dan kerja cerdas dalam merebut peluang pasar, sehingga jangan heran kalau mereka rata rata memiliki kesejahteraan yang lebih mumpuni.
Seorang pebisnis sejati adalah mereka yang berpikir tidak untuk sukses sendiri tapi ketika sukses berusaha menularkan kesuksesannya kepada orang lain di sekitarnya untuk menjawab visi kesejahteraan, kebahagiaan dunia dan akhirat yang kekal abadi . Wallahu a’lam ,wslm

Artikel Lainnya

Bbm Naik?? Ups!! Jangan Resah Dulu. Ini Penjelasanya

bhineka satu

GAET INVESTOR, PEMKAB KOLAKA PROMOSIKAN POTENSI DAERAH DI EVENT NASIONAL

bhineka satu

Ekonomi Sultra pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 5,07

holadmin