Bhineka satu
Image default
Idiologi

Konsep Khilafah yang di Gagas Hizbut Tahrir Indonesia, Kemunduran Berfikir Masyarakat Modern

Oleh Ahmad Zainul

Hizbut Tahrir Indonesia bercita-cita mewujudkan Indonesia sebagai bagian dari Khilafah Islamiyah, suatu bentuk pemerintahan yang terdiri dari negara-negara Islam yang bergabung dalam satu bingkai kepemimpinan, untuk kemudian menggunakan sistem hukum islam sebagai landasan bernegara

Jika kita memahami kitab-kitab An Nabhani seperti Nizham Al Islam, Kitab Nizham al H ukm al islam, Nizham Al Ijtma fi al Islam. yang di adobsi Hizbut Tahrir sebagai panduan yang mubtadar tidak ada yang istimewa dari kitab-kitab tersebut. Kitab-kitab tersebut lebih berisikan retorika tanpa gagasan pendukung yang jika di baca oleh pembaca buku poltik modern hanya berisi pemikiran orang-orang yang hidup di zaman pertengahan


Maka dari itu klaim Khilafah sebagai sistem pemerintahan terbaik dan satu-satunya sistem pemerintahan yang diperintahkan oleh ajaran Islam juga perlu dipertanyakan. Karena Jika kita mengutip Ibn Qoyim Al jauzih ia mengatakan: jika engkau melihat keadilan dalam sebuah sistem maka sungguh engkau melihat tuhan dalam sistem tersebut

Konsep khilafah yang ditawarkan oleh Hizbut Tahrir, bukan hanya muluk, tapi juga mempunyai banyak kelemahan, terutama soal relevansinya terhadap kondisi negara-negara di dunia saat ini.

Jika kita melihat sistem demokrasi hari ini maka jauh lebih rumit dan lebih kompleks dari pada klaim Khilafah yang belum mempunyai rumusan seperti apa bentuknya

Hal itulah yang membuat banyak dari pemikir politik modern tidak mengamini konsep pemikiran khilafah. Contoh hal jika melihat undang-undang pemilu yang ada di Republik kita tentang bagaimana seserorang di pilih berapa persen bilangan perhitunganya sehingga seorang itu terpilih sesuatu yang sangat melampaui pemikiran konsep khilafah. Jadi penerapan konsep khilafah sangat mundur

Hari ini sejatinya Umat Islam sesunggunya tidak boleh terpengaruh pada pembahasan yang kaku. Karena Jika berbicara esensi dasar agama islam maka kita berfikir tentang penegakan keadilan. Apalagi jika kita hanya melihat syariat dari ajaran keagamaan maka kita akan terjebak pada permukaan

Bahwa esensi Al-Quran dan Sunnah yang merupakan dasar ajaran Islam akan selalu kontekstual dengan jaman, tentu itu adalah benar adanya dan tak bisa dibantah, sebab memang begitulah Islam datang, ia menjadi pemandu bagi manusia sejak ia diturunkan sampai nanti kelak datangnya akhir jaman. Namun jika kemudian menganggap kontekstualitas itu juga berlaku untuk sistem pemerintahan khilafah, tentu itu hal yang perlu untuk diluruskan. Sebab, nyatanya, baik Al-Quran maupun As-Sunnah tidak ada ayat ataupun hadits yang menerangkan secara spesifik tentang kewajiban menggunakan sistem pemerintahan khilafah.

Kesalahan terbesar Hizbut Tahrir adalah mereka tidak mau bergerak dari negara bangsa, mereka ingin melampaui negara bangsa. Gerakan mempersatukan umat yang di gaungkan, kita akan melihat gerakaan yang mereka menganggap ada persatuan tapi sesungguhnya dalam hatinya ada perbedaan yang mendasar dengan kelompok kelompok lainya.

Pada konteksnya untuk Indonesia, para bapak bangsa pendiri negara ini telah bermufakat untuk membentuk Indonesia sebagai negara kesatuan, dengan Pancasila sebagai ideologi negaranya, dan demokrasi sebagai sistem pemerintahannya.

Hasil permufakatan para bapak bangsa inilah yang sampai sekarang menjadi landasan kehidupan bernegara bagi rakyat Indonesia. Karenanya, seluruh elemen bangsa Indonesia yang sangat majemuk (terdiri dari berbagai suku, bahasa, budaya, dan agama) kemudian mempunyai kewajiban untuk setia terhadap hasil permufakatan dengan wajib mempertahankan dan memperkuat keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maka wajar ketika ada Hizbut Tahrir, atau organisasi apapun yang berusaha mengubah bentuk atau sistem pemerintahan negara Indonesia akan mendapat hadangan dari pemerintah, sebab mewujudkan khilafah berarti membubarkan negara yang ada saat ini

Artikel Lainnya

Bisnis itu Kreativitas Berpikir

bhineka satu

Organisasi Khilafatul Muslimin Ancaman Nyata Indonesia Menuju Perang Saudara

bhineka satu

PNIB: Indonesia Bisa Tiru Arab Saudi, Hukum Mati Penyebar Khilafah Radikalisme Terorisme, dan Politik Identitas

bhineka satu